Meskipun saya lelaki dan tak pernah merasakan nyeri haid atau menstruasi, tapi saya pernah membaca suatu buku yang diterbitkan oleh PT AGROMEDIA PUSTAKA yang saya kira sangat berguna bagi anda para wanita yang mendapatkan haid.Berikut ini adalah materi yang saya dapatkan dari buku itu.

            Katanya ada dua jenis nyeri haid atau dysmenorrhea, yakni primer dan sekunder. pada nyeri haid primer rasa nyeri terjadi semata-mata karena terjadinya menstruasi. sementara itu, nyeri haid sekunder timbul karena ada penyakit lain yang mnyertai, misalnya endrometriosis atau infeksi lain. Gejala nyeri haid sekunder biasanya lebih lama dan waktunya tidak selalu diawal menstruasi. dalam buku itu, yang dimaksud dengan dilep adalah nyeri haid primer, katanya.
           Ciri khas keluhan nyeri haid primer adalah kram diperut bagian bawah dengan atau tanpa nyeri di pinggang, dimulai pada  awal siklus menstruasi dan berakhir 48--72 jam. Rasa nyeri haid umumnya timbul beberapa jam sebelum darah haid keluar, diawali dengan rasa tidak nyaman di daerah atas pubis, paha atas dan punggung bagian bawah. Rasa nyeri akan mencapai puncaknya dalam beberapa jam, kejadian ini bisa berlangsung dalam beberapa jam. kejadian ini berlangsung 1-2 hari. Nyeri akan berkurang seiring dengan lancarnya darah haid. kadang- kadang nyeri disertai dengan keluhan lain yaitu mual (50% penderita), muntah (25% penderita), dan gangguan buang air besar (35% penderita). Faktor risiko membuat seseorang dilep atau nulipara (nelum pernah melahirkan), kegemukan, perokok, dan riwayat Dysmenorrhoea dalam keluarga.
 
( kunyit, asam, dan kayu manis berkhsiat sebagai antinyeri, anti radang, serta antispasmodic (anti kejang otot) sehingga bisa mengobati nyeri haid, sedangkan untuk mengurangi nyeri haid dapat meminum jamu kunyit asam yang diminum pada saat haid atau 3-5 hari sebelum haid. adapun pengobatan nyeri haid primer secara modern dapat dilakukan dengan memberikan obat antinyeri yang bekerja dengan cara menekan sintesis prostaglandin).

           proses terjadinya dilep berkaitan dengan siklus ovulasi, yaitu meningkatnya produksi hormon prostaglandin uterus khususnya prostaglandin F (PGF 2). prostaglandin merangsang penekanan otot sehingga (tonus), kontraksi otot rahim dan penekanan pembuluh darah (vasopresi) rahim yang menyebabkan nyeri iskemik dan keluhan terkait lainya. tentu saja pada wanita keluhan nyeri haid, produksi prostaglandin F meningkat 10 kali lipat dibandingkan pada wanita yang tidak mengalami keluhan. prostaglandin paling banyak keluara pada 48 jam pertama siklus menstruasi. hal itulah yang menunjukan perbedaan batas keluhan nyeri haid primer dengan sekunder. nyeri haid sekunder bisa terjadi terus menerus sampai 3 hari.

1 komentar:

membantu gw banget tuh, scara gw kwn cwe. tqnks ya!

14 Juli 2008 pukul 16.11  

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds